Harga buku pelajaran diprediksi ikut naik jika pemerintah menaikan harga BBM sebesar persentase kenaikan harga BBM.
“Jika harga BBM naik otomatis harga buku pelajaran juga naik, karena terkait dengan melonjakanya biaya transportasi dan bahan baku buku,” kata Bendahara Gabungan Pedagang Buku Indonesia (GAPBI) Sumbar, Johardi Das di Padang, Selasa.
Terkait perkiraan persentase kenaikan harga buku pelajaran itu, menurut dia, akan sama dengan persentase kenaikan harga BBM. “Jika harga BBM naik 30 persen, maka harga buku diprekirakan juga naik 30 persen,” tambahnya.
Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) memastikan harga buku akan naik 20-30% menyusul rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
Ketua Umum Ikapi Setia Dharma Madjid mengungkapkan, kenaikan harga BBM tak hanya akan berpengaruh pada melonjaknya harga kertas. Komponen lain juga akan terpengaruh. “Dengan kenaikan harga BBM, dipastikan harga kertas akan tambah naik dan paralel dengan kenaikan biaya distribusi,” jelas Setia Dharma Madjid seusai bertemu Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (14/5/2008) .
Setia mengungkapkan, sebelumnya Ikapi sudah berencana menaikkan harga buku sekitar 30% menyusul kenaikan harga bubur kertas (pulp) pada awal Mei 2008 di pasar internasional sebesar 37%.Harga bubur kertas naik menjadi USD1.100 per ton dibandingkan periode sama 2007 senilai USD800 per ton.
Guna menekan lonjakan harga, Ikapi sempat menghadap Menteri Perindustrian Fahmi Idris meminta pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) kertas khusus buku. Ikapi berharap ada political will dari pemerintah, seperti memberikan subsidi untuk kertas khusus buku. “Ini bisa ditekan kalau ada pengendalian harga kertas. Jadi, sekarang kertas khusus buku harus bebas pajak. Di negara-negara lain bahkan dikatakan no tax for knowledge,” tandas Setia.
Anggota Komisi X DPR Anwar Arifin mengatakan, kenaikan harga buku merupakan dilema akibat kenaikan harga BBM. Karena itu, dia setuju apabila penerbit disubsidi pemerintah, misalnya dengan memberikan keringanan pajak kertas. “Buku itu harus dipandang sebagai bahan pokok. Karena itu,perlu disubsidi.Di negara-negara maju seperti Malaysia dan India, yang disubsidi itu buku, bukan BBM atau listrik.Kalau yang disubsidi BBM atau listrik, yang menikmati hanya orang kaya,” katanya ketika dihubungi SINDO tadi malam.
Namun, dia juga meminta kalangan penerbit menghilangkan biaya-biaya “siluman” yang semakin membengkakkan harga jual buku. “Kalau tidak seperti ini, negara kita tidak maju-maju,” tuturnya. Kepala Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Muhadjir mengimbau agar para penerbit mementingkan kecerdasan bangsa di atas segalanya, yakni tetap menjual buku dengan harga terjangkau.” Tetapi,selain buku pelajaran kami tidak bisa berbuat apa-apa karena bukan wewenang kami,”tuturnya.
Sementara untuk buku teks pelajaran, kata dia, pemerintah telah mencanangkan program pembelian hak cipta buku. Dengan begitu, harga jual buku di tingkat anak didik akan jauh lebih murah.Tahun ini rencananya Depdiknas akan membeli 250 judul buku pelajaran.
“Penerbit boleh saja menjual buku yang telah dibeli hak ciptanya oleh Depdiknas, asal memenuhi harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan antara Rp2.480 hingga mendekati harga Rp15.000,” kata Muhadjir. Di sisi lain, Ikapi juga mengeluhkan isi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 2/2008 yang dinilai saling berbenturan.
Di satu sisi,hak cipta buku bisa dibeli dan disebarluaskan lewat internet, tetapi di sisi lain siapa saja dapat menggandakan naskah buku di internet. Menanggapi keluhan ini, Wapres meminta Ikapi mengadakan komunikasi dengan Mendiknas Bambang Sudibyo.
Saran
Kalo nanti pada kenyataannya buku pelajaran memang tetap naik, sebaiknya pihak sekolah tidak mewajibkan siswa-siswinya untuk membeli buku baru tetapi bisa menggunakan buku kakak kelasnya. apalagi sekolah yang mendapat bantuan BOS, mungkin menggunakan untuk keperluan pengadaan buku. tapi bagaimana dengan sekolah yang belum. Nah ini harus menjadi perhatian pemerintah sehingga kenaikan bbm tidak memberikan imbas yang besar bagi dunia pendidikan. bayangkan jika peserta didik tidak punya buku. bayangkan dan bayangkan apa yang bakal terjadi ke depan…buka mata, buka hati wahai pemerintah. semoga ada solusi terbaik bagi sekolah dan dunia pendidikan
sumber : dari berbagai sumber & pribadi